Pernahkah anda seumur hidup menangis karena Allah? Menangisi
dosa-dosa kita? Menangisi kelemahan kita di hadapan Allah? Kita tidak bisa
tiba-tiba menangis karena Allah begitu saja, kita tidak bisa merencanakan
tangisan ini, kita tidak bisa menangis sesuai keinginan kita. Akan tetapi
tangisan ini, timbul karena takut kepada Allah, bergetar hatinya karena nama
Allah disebut dan berguncang jiwanya ketika mengingat maksiat dan dosa yang ia
lakukan, oleh karena itu inilah tangisan keimanan, tangisan kebahagiaan dan
tangisan hanifnya jiwa.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ
وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang
apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada
mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka karenanya dan hanya kepada Rabb
mereka, mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal: 2)
Menangis adalah salah satu ciri orang yang beriman (mukmin)
sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam,
“Sesungguhnya seorang Mukmin itu melihat dosa-dosanya seolah-olah
dia berada di kaki sebuah gunung, dia khawatir gunung itu akan menimpanya.
Sebaliknya, orang yang durhaka melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang
hinggap di atas hidungnya, dia mengusirnya dengan tangannya –begini–, maka
lalat itu terbang”. (HR. At-Tirmidzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar